Tren Kasus DBD di Jakarta Barat Naik Drastis dalam Dua Bulan Terakhir

Warga Jakarta Barat diminta mewaspadai ancaman DBD pada musim hujan ini lantaran kasus yang kembali meningkat

Reky Kalumata
Jum'at, 07 Maret 2025 | 15:36 WIB
Tren Kasus DBD di Jakarta Barat Naik Drastis dalam Dua Bulan Terakhir
Arsip foto - Warga keluar dari rumah mereka saat pengasapan atau fogging di Duri Kepa, Jakarta Barat, Kamis (18/4/2024). Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat terdapat 3.875 kasus demam berdarah dengue (DBD) selama periode Januari-April 2024 sehingga melakukan pengasapan untuk mencegah meluasnya penyebaran penyakit tersebut. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Spt.

SuaraJakarta.id - Kecenderungan atau tren kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jakarta Barat meningkat drastis dalam dua bulan terakhir.

Kasus DBD yang dilaporkan sebanyak 124 pada Desember 2024 bertambah menjadi 186 kasus pada Januari 2025. Jumlah itu bertambah lagi menjadi 201 kasus pada Februari 2025.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat, Arum Ambarsari di Jakarta, Jumat, menyebutkan, kelembaban dan suhu udara menjadi faktor utama eskalasi kasus DBD di wilayah tersebut.

Berdasarkan prediksi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), kesesuaian iklim untuk DBD pada Februari 2025, kelembaban udara mencapai 82 persen. Sedangkan kelembaban optimum untuk nyamuk berada pada kisaran 71 persen sampai 83 persen.

Baca Juga:Polisi Ungkap Kemacetan di Jakarta Bergeser Jelang Berbuka Puasa

Sementara suhu udara di Jakarta Barat (Jakbar) berkisar dari 25-32° Celsius. Sedangkan suhu rata-rata optimum untuk perkembangan nyamuk berkisar dari 25-27° Celsius.

Sudinkes Jakbar terus menggencarkan pemantauan vektor atau jentik nyamuk DBD dengan melakukan sidak jentik nyamuk ke rumah-rumah warga melalui juru pemantau jentik (jumantik).

"Pemantauan itu dilakukan dengan utamakan peran masyarakat dan meningkatkan promosi kesehatan tentang DBD," katanya seperti dimuat ANTARA.

Warga Jakarta Barat diminta mewaspadai ancaman DBD pada musim hujan ini lantaran kasus yang kembali meningkat pada Januari 2025.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari menjelaskan, musim hujan sangat berpotensi terjadi peningkatan kasus DBD karena ada tempat untuk perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti, penyebab demam berdarah.

Baca Juga:Persija Jakarta Berpindah Kandang Lagi Saat Tekuk PSIS, Begini Komentar Carlos Pena

Karena itu, untuk mengantisipasi DBD, warga perlu memeriksa tempat-tempat potensial jentik nyamuk berkembang biak dengan rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di seluruh lingkungan permukiman, termasuk dalam rumah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini