SuaraJakarta.id - Polisi merekayasa lalu lintas di sekitar persimpangan Pasar Puri, Kembangan Selatan, Kembangan, Jakarta Barat lantaran banjir di daerah tersebut.
"Jam 05.30 WIB di lampu lintas (traffic light/TL) Pasar Puri belum banjir, tetapi setelah pukul 07.00 WIB, sudah banjir. Mengingat arus lalin keberangkatan, warga akan kerja, kita lakukan rekayasa lalu lintas," ucap Kanit Lantas Mapolsek Kembangan AKP Karta di lokasi, Selasa (4/3/2025) seperti dimuat ANTARA.
Karta menyebut bahwa pengendara dari arah Kebon Jeruk atau Joglo yang melintasi Jalan Pesanggrahan diarahkan menuju Kantor Wali Kota Jakarta Barat melalui Jalan Puri Indah.
"Kemudian yang dari Wali Kota melintas TL Pasar Puri, yang akan mengarah ke arah Kedoya, sudah kita lakukan penutupan," ucap Karta.
Baca Juga:Persija Jakarta vs PSIS Semarang, Tekad Rizky Ridho Kembali ke Jalur Kemenangan
Penutupan akses jalan itu mempertimbangkan ketinggian air yang sudah mencapai selutut orang dewasa akibat luapan Kali Pesanggrahan tersebut.
"Tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua maupun kendaraan kecil," ujar Karta.
Rekayasa lalu lintas akan terus diberlakukan kepolisian hingga waktu yang belum ditentukan.
"Kita lihat nanti situasinya. Kalau memang ketinggian air sudah mulai surut dan kendaraan roda dua sudah bebas untuk melintas, kemudian pengalihan baru kita normalkan kembali," ujar dia.
Lebih lanjut, ucap Karta, sejumlah pengendara dari arah kantor Wali Kota ternyata bersikukuh melintasi persimpangan Pasar Puri, sehingga mesin kendaraan mereka dimasuki air hingga mogok.
Baca Juga:Banjir di Bekasi, Laga Persija vs PSIS di Stadion Patriot Tetap Sesuai Jadwal
"Kita sudah lakukan imbauan, edukasi sama pengendara roda dua, karena ketinggian air cukup tinggi. Jadi, kita khawatirkan mogok, tapi memang pengendara sudah tidak sabar, tetap ingin melintas, kita tidak bisa melarang," ujar Karta.
Alhasil, warga dan petugas dari instansi lainnya mendorong kendaraan-kendaraan yang mogok menuju trotoar Jalan Pesanggrahan.
"Terutama roda dua, karena ini airnya cukup tinggi, selutut seorang dewasa. Kalau memang mogok, kita bantu, kita dorong, kita pinggirkan," imbuh Karta.