Terduga disinyalir melakukan tindak pelecehan tersebut karena mulai dari turun kereta hingga bawah stasiun terus mengikuti di belakang korban sampai terekam hal yang mencurigakan.
KAI Commuter segera memasukkan terduga pelaku tersebut dalam sistem CCTV Analytic untuk memberikan notifikasi jika sewaktu-waktu pelaku masuk ke area stasiun kembali.
"Selain itu, KAI Commuter juga akan berkoordinasi dengan pihak berwajib untuk menindaklanjuti hal tersebut," ujar Leza.
KAI Commuter mengimbau kepada seluruh pengguna untuk lebih hati-hati dan tetap waspada terhadap situasi sekitarnya. KAI Commuter juga akan menindak tegas kepada pelaku yang telah melanggar norma kesusilaan.
Baca Juga:Polisi Usut Dugaan Pelecehan Murid oleh Guru SMK di Jakarta Barat
Dia juga berharap kepada seluruh pengguna yang melihat atau menjadi korban untuk tidak takut berteriak atau meminta bantuan pengguna lain atau segera melaporkannya kepada petugas.
Sementara itu, KAI Commuter juga langsung melakukan sejumlah Langkah usai viralnya unggahan video di media sosial terkait peristiwa pelecehan seksual yang menimpa seorang wanita pengguna Commuter Line di Stasiun Tanah Abang pada 2 April 2025.

"Untuk terduga pelaku sudah kami identifikasi setelah dilakukan penelusuran melalui CCTV Analytic," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.
Identitas pelaku telah dimasukkan ke dalam database CCTV Analytic guna memberikan notifikasi sebagai oknum yang masuk daftar hitam atau "blacklist".
"Jika sewaktu-waktu terduga pelaku masuk ke area stasiun kembali, maka yang bersangkutan tidak dapat menggunakan layanan Commuter Line lagi," ujarnya.
Baca Juga:Satpam Rusunawa di Cakung Ditangkap karena Pelecehan Anak dalam Lift
Sebelumnya diberitakan, sebuah video viral di media sosial Instagram yang diunggah oleh akun @indra_papsky pada Rabu (2/4/2025). Dalam akun tersebut seorang wanita yang menjadi pengguna taksi online mengisahkan pelecehan seksual yang dialaminya saat menaiki transportasi public KRL.