Janji Tinggal Janji? Warga Kampung Bayam Gigit Jari, Kunci KSB dari Gubernur Pramono Cuma Simbolis!

Warga Kampung Bayam belum bisa huni KSB meski kunci sudah diserahkan simbolis oleh Gubernur Pramono. Jakpro dituding bertele-tele, padahal warga sudah penuhi syarat.

Chandra Iswinarno | Fakhri Fuadi Muflih
Kamis, 10 April 2025 | 14:00 WIB
Janji Tinggal Janji? Warga Kampung Bayam Gigit Jari, Kunci KSB dari Gubernur Pramono Cuma Simbolis!
Gubenur dan Wagub DKI Jakarta, Pramono dan Rano Karno, menyerahkan kunci hunian Kampung Susun Bayam kepada warga eks Kampung Bayam, Kamis (6/3/2025). [Suara.com/Fakhri]

SuaraJakarta.id - Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Madani, Muhammad Furqon mengungkap bahwa saat ini Warga Kampung Bayam belum bisa menempati Kampung Susun Bayam (KSB). Padahal, sudah dilakukan penyerahan kunci KSB secara simbolis kepada warga.

Prosesi itu dilakukan bulan Maret lalu di hadapan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno. Furqon mengaku tak mengetahui alasan PT Jakarta Propertindo, selaku pengelola, tak kunjung memberikan kunci.

"Belum ini (Warga Kampung Bayam tinggal di KSB). Nggak tahu apa yang 'dimainkan' Jakpro," ujar Furqon kepada wartawan, Kamis (10/4/2025).

Sementara di satu sisi, sebenarnya warga Kampung Bayam sudah memenuhi syarat untuk tinggal di KSB, seperti ketentuan yang dibuat oleh Jakpro. Ia pun menganggap perkataan Jakpro tak sesuai dengan yang disampaikan saat di depan Gubernur Pramono.

Baca Juga:Sudah Pernah Di Era Anies, Eks Warga Kampung Bayam: Jakpro Tak Perlu Repot Kasih Pelatihan

"Sudah sangat dipenuhi persyaratan yang mereka minta. Bagai jauh bara dari panggang," ucapnya.

Padahal, pihak Jakpro juga sudah berjanji akan mengizinkan warga tinggal di KSB sebelum Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, 31 Maret lalu. Namun, hingga kini belum ada kepastian kapan kunci akan diserahkan ke warga.

"Ya seharusnya. Kan itu sudah serah terima kunci secara simbolis oleh gubernur dan wakil gubernur. Tapi Jakpro-nya bertele-tele," katanya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno telah menyerahkan kunci hunian Kampung Susun Bayam (KSB) kepada sejumlah warga eks Kampung Bayam, Jakarta Utara pada Kamis (6/3/2025).

Saat itu, Pramono mengaku senang karena akhirnya agenda ini bisa terlaksana.

Baca Juga:Sukses Pindahkan Warga Dari Kampung Susun Bayam, Jakpro Janjikan Beri Pelatihan Kerja

Sebab, penyelesaian masalah warga eks Kampung Bayam merupakan salah satu janji kampanyenya bersama Rano.

Kini warga yang sempat tinggal di tenda hingga hunian sementara setelah tak bisa menempati KSB sudah punya hunian layak.

"Saya ingin mengucapkan puji syukur kehadiran Allah Tuhan Yang Maha Esa Tuhan Yang Maha Kuasa Bahwa pada hari ini Salah satu yang saya janjikan Saya bisa penuhi," ujar Pramono usai menyerahkan kunci kepada perwakilan warga, Kamis (6/3/2025).

Pramono mengaku sebenarnya ingin melaksanakan penyerahan kunci ini lebih awal setelah dilantik sebagai gubernur.

Namun, hal itu tak bisa diwujudkan karena ia diwajibkan untuk ikut retret kepala daerah di Magelang, Jawa Tengah satu hari setelah dilantik selama sepekan.

"Padahal waktu itu saya janjinya adalah Hari pertama atau kedua Setelah dilantik Saya akan ke Kampung Bayam Tapi rupanya Pemerintah dalam banding Presiden lebih cekatan Hari pertama harus ke Magelang Ikut retreat," ucapnya.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (kanan) dan Wakil Gubernur Rano Karno (kiri) memberikan kunci hunian secara simbolis kepada warga eks Kampung Bayam di Rumah Susun Kampung Bayam, Jakarta, Kamis (6/3/2025). (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin)
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (kanan) dan Wakil Gubernur Rano Karno (kiri) memberikan kunci hunian secara simbolis kepada warga eks Kampung Bayam di Rumah Susun Kampung Bayam, Jakarta, Kamis (6/3/2025). (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin)

Lebih lanjut, Pramono menyebut janjinya menyelesaikan masalah kampung bayam memang dari awal sudah diperkirakan bisa dipenuhi. Ia mengaku tak akan membuat janji kepada warga jika tak mungkin direalisasikan.

"Saudara-saudara sekalian, bagi saya pribadi kebetulan ketika berjanji Saya janjinya pasti saya ukur banget harus bisa direalisasikan dipenuhi," pungkasnya.

Diketahui, polemik di eks Kampung Bayam ini dimulai setelah warga harus pindah dari tempat tinggalnya karena adanya pembangunan Jakarta International Stadium (JIS). Gubernur DKI periode 2017-2022 saat itu, Anies Baswedan menjanjikan hunian baru untuk warga, yakni KSB.

Meski demikian, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengelola KSB memberikan harga yang dianggap warga terlalu tinggi. Warga yang tak terima sempat memaksa tinggal di KSB.

Bahkan, saat era eks Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono, ketua kelompok Tani Madani Kampung Bayam, Furqon sempat ditangkap kepolisian karena warga dianggap melakukan tindakan ilegal dan pengrusakan.

Akhirnya, sejumlah warga dipindahkan ke Rusun Nagrak dan Marunda oleh Pemprov DKI. Sedangkan warga dari Kelompok Tani Madani Kampung Bayam masih bertahan memilih tinggal di hunian sementara (huntara).

Warga yang mendapatkan kunci KSB ini merupakan Kelompok Tani Madani yang membuat perjanjian dengan Pramono-Rano saat masa kampanye. Belakangan warga yang tinggal di Rusun Nagrak dan Marunda juga menagih tempat tinggal di KSB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak