Waktu pelaksanaan penjualan produk pangan ini sendiri berlangsung sejak 8 Desember 2020 sampai dengan 31 Desember 2020.
Harga promo juga sudah disiapkan untuk para pelaku usaha yang tegabung dalam Jakprenur.
Lokasi pelaksanaan adalah Jakgrosir Induk Kramat Jati, Tidung Kecil, dan Walang Baru, Kedoya. Lalu Jakmart Asam Reges, Jakmart Fish Angke, Gerai Cupang, Jakmart Glodok, Gerai Kamal, Gerai Semanan, Jakmart Marhamas, Gerai Rawa Lele, Gerai Siduck, Jakmart Pramuka, Jakmart Rawa Bening, Jakmart Sunan Giri, dan Jakmart Duren Sawit.
"Lalu Gerai KGN, Gerai SPSI Cakung, Gerai FSPMI Cakung, Gerai Sri Gunting Walikota Jakarta Pusat, Jakmart Cikini, Jakmart Pasar Baru dan Jakmart Balaikota," tuturnya.
Baca Juga:Catat! Ada Lima Titik Rawan Kemacetan di Malang Selama Libur Nataru
Lokasi berikutnya adalah Jakmart Tanah Abang, Jakmart Jakarta Pusat, Jakmart Thamrin 10, Jakmart Alaydrus, Jakmart Inpari, Pasar Grogol, Pasar Pelita, Kelurahan Marunda, Pasar Tomang, Pasar Rawa Badak, Pasar Kramat Jati, Pasar Perumnas Klender, Pasar Cempaka Putih, Pasar Johar Baru, Pasar Mayestik, Kecamatan Jagakarsa, Kecamatan Pancoran, Pasar PSPT dan Kecamatan Pasar Minggu.
Beberapa komoditi yang disiapkan stoknya menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 hingga Desember ini oleh Pasar Jaya adalah sebagai berikut:
- Beras (529.710 Kg)
- Gula (13.500 Kg)
- Tepung (169.125 Kg)
- Minyak (2 liter 169.125 item dan 1 liter 2.500 item)
- Ayam (3.500 Kg)
- Sapi (2.500 Kg)
- Kerbau (1.255 Kg)
- Bawang merah (26.000 Kg)
Untuk harga yang akan diterima masyarakat komoditi
- Minyak goreng seharga Rp 24.000/dua liter
- Tepung seharga Rp 8.000/kg
- Bawang Merah seharga 35.000/kg
- Beras seharga Rp 60.000/5 kg
- Daging cl85 seharga Rp 80.000/kg
- Daging Kerbau seharga Rp 65.000/kg
- Daging ayam seharga Rp 27.000/ekor
- Gula seharga Rp 12.500/kg
Arief menyebut tahun ini Pasar Jaya bekerjasama dengan BUMD pangan lainnya dan juga Bank Indonesia, sebagai ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), melakukan skema penangganan pangan agar harga tidak melambung tinggi.
"Karena itulah sinergi secara keseluruhan diperlukan agar kondisi pangan Jakarta tetap terjaga harganya dan ketersediaan produknya cukup," pungkasnya.
Baca Juga:Libur Nataru saat Pandemi, Arus Kendaraan di Tol Cipali Malah Meningkat