Ribka PDIP Ogah Disuntik Vaksin: Kalau Dipaksa Pelanggaran HAM!

Daripada divaksin, ia lebih memilih untuk membayar denda bagi penolak vaksin.

Agung Sandy Lesmana | Ria Rizki Nirmala Sari
Selasa, 12 Januari 2021 | 14:35 WIB
Ribka PDIP Ogah Disuntik Vaksin: Kalau Dipaksa Pelanggaran HAM!
Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning (suara.com/Nikolaus Tolen)

SuaraJakarta.id - Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning menganggap tak boleh ada pemaksaan terkait upaya vaksinasi yang dilakukan pemerintah terhadap warga negara. Rencananya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang pertama yang akan disuntik vaksin Sinovac asal China, Rabu (13/1/2021) besok. 

Pernyataan itu disampaikan Ribka karena dia menolak untuk disuntik vaksin. Bahkan, di depan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pihak BPOM dan PT Bio Farma, Ribka lebih memilih untuk membayar sanksi dengan keluarganya ketimbang harus menerima vaksin

"Saya tetep tidak mau divaksin maupun sampai yang 63 tahun bisa divaksin, saya sudah 63 tahun nih, mau semua usia boleh tetap, misalnya pun hidup di DKI semua anak-cucu saya dapat sanksi lima juta mending gue bayar, mau jual mobil kek," kata Ribka dalam Raker dan RDP di Komisi IX, Kompleks Parlemen, Selasa (12/1/2021). 

Alasan Ribka menolaknya ialah karena mendengar pernyataan dari PT Bio Farma yang menyebut belum melakukan uji klinis tahap ketiga. Selain itu, ia juga memiliki pengalaman melihat sejumlah vaksin yang pernah masuk ke Indonesia namun malah memperburuk keadaan. 

Baca Juga:Anggota DPRD dan Perempuan Perekam Video Porno Petinggi PDIP Tidak Ditahan

"Saya ngomong lagi nih di rapat ini ya, vaksin untuk anti polio malah lumpuh layu di Sukabumi terus anti kaki gajah di Majalaya mati 12 (orang). Karena di India ditolak, di Afrika ditolak, masuk di Indonesia dengan (anggaran) Rp 1,3 triliun waktu saya ketua komisi. Saya ingat betul itu jangan main-main vaksin ini, jangan main-main," tuturnya. 

Ribka pun kembali menegaskan kalau ia bakal menolak untuk menerima vaksin. Kalau misalkan ia dipaksa maka menurutnya hal tersebut sudah masuk ke dalam pelanggaran HAM. 

"Saya pertama yang bilang saya menolak vaksin, kalau dipaksa pelanggaran HAM. Enggak boleh maksa begitu," ungkapnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak