SuaraJakarta.id - Kapal pencarian Sriwijaya Air tabrakan di laut. Antara kapal milik Basarnas mengalami benturan dengan kapal milik Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Tabrakan itu menyebabkan kerusakan ringan. Hal itu dikatakan Direktur Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Brigadir Jenderal TNI (Mar) Rasman. Tabrakan terjadi di perairan Kepulauan Seribu.
"Ada kerusakan sedikit di kapalnya Basarnas tapi tidak mengganggu operasional," katanya ketika dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (19/1/2021).
Tabrakan Kapal Basarnas dengan kapal milik Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Hubla) Kemenhub yang menjadi bagian operasi SAR itu terjadi pada Selasa, dini hari akibat cuaca buruk.
Baca Juga:Cuaca Tak Bersahabat, Operasi SAR Sriwijaya Air SJ-182 Hari ke-11 Terhambat
Cuaca buruk mengakibatkan arus laut yang kencang sehingga membuat kedua kapal tidak stabil dan berbenturan ketika sedang melakukan lego jangkar.
"Arusnya kencang juga hingga saat lego jangkar, dia tidak terkontrol terlalu berdekatan akhirnya ada benturan," ucapnya.
Meski mengalami benturan, lanjut dia, kapal Basarnas masih melakukan operasi pencarian korban Sriwijaya Air SJ-182 dan saat ini berada di sekitar perairan Kepulauan Seribu.
Operasi SAR gabungan saat ini memasuki hari ke-11 dan merupakan perpanjangan kedua hingga 21 Januari 2021.
Tim SAR gabungan mengerahkan sekitar 60 kapal dari sejumlah instansi, kemudian perahu dan alat utama laut sekitar 21 unit, serta ambulans puluhan unit. Tim SAR gabungan juga didukung tiga kapal yang memiliki kemampuan mendeteksi objek bawah laut yakni Kapal Rigel, Baruna Jaya, dan Kapal Ara.
Baca Juga:Brak! Kapal Kemenhub dan Basarnas Saling Benturan Saat Operasi SJ-182