SuaraJakarta.id - SD Negeri Cipete Utara 15 pagi menganjurkan para siswa untuk membawa bekal dari rumah. Hal tersebut lantaran kantin di sekolah masih belum buka di hari pertama masuk sekolah.
SD Negeri Cipete Utara 15 merupakan satu dari 85 sekolah yang resmi menggelar kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di masa pandemi Covid-19. Uji coba ini akan berlangsung mulai hari ini, Rabu 7 April 2021 hingga 29 April 2021 mendatang.
"Siswa juga dianjurkan untuk bawa bekal sendiri dari rumah. Karena kantin tidak buka," kata Kepala Sekolah SDN Cipete Utara 15, Tri Cahyadi di lokasi.
Tri mengatakan, sebelum kegiatan belajar mengajar tatap muka dimulai, pihaknya terlebih dahulu memberikan sosialisasi kepada orang tua murid. Sosialisasi tersebut sudah dilakukan sejak dua bulan lalu.
Baca Juga:Cegah Covid-19 di Sekolah, Pemkot Jakbar Libatkan Dokter Kecil
Nyatanya, ada beberapa orang tua murid yang tidak memberi izin kepada anaknya untuk sekolah secara langsung. Dengan demikian, mereka yang tidak ikut kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, akan mengikutinya secara virtual.
"Yang tidak diizinkan tetap virtual dari rumah. Saya memberikan surat ke orang tua sudah sosialisasi dari 2 bulan lalu, jadi rentan waktunya panjang," sambungnya.
Sebagai catatan, hanya siswa kelas 4 sampai 6 saja yang bisa sekolah secara tatap muka. Selain itu, kegiatan belajar mengajar dibagi dalam dua sesi.
Sesi pertama akan berlangsung sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB. Untuk sesi kedua, akan dimulai pada pukul 09.30 sampai pukul 11.30 WIB.
Pantauan Suara.com, protokol kesehatan diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar tatap muka tersebut. Orang tua siswa yang mengantar anaknya hanya diperkenankan sampai gerbang sekolah saja.
Baca Juga:Melihat Prokses Ketat Hari Pertama Masuk Sekolah di SDN Cipete Utara 15
Di muka gerbang, bersiaga satu guru yang nantinya akan mengecek suhu para siswa menggunakan thermo gun. Setelahnya, siswa diwajibkan mencuci tangan terlebih dahulu.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana mengatakan durasi pembelajaran tatap muka bakal dibatasi. Lalu hanya materi-materi esensial yang bakal disampaikan.
"Durasi belajar terbatas antara 3 sampai 4 jam," kata Nahdiana dalam keterangan tertulis, Selasa (6/4/2021).
Tak hanya itu, kelas di setiap jenjang hanya masuk sekolah satu kali dalam sepekan. Jumlah siswa yang hadir juga dibatasi dan sebagiannya akan melakukan pembelajaran daring atau online.
"Jumlah peserta didik terbatas dengan maksimal 50 persen dari daya tampung per kelas dan pengaturan jarak 1,5 meter antarsiswa," ujarnya.
Karena mekanisme yang digunakan adalah pembelajaran campuran daring-tatap muka, maka tak semua siswa bisa datang ke sekolah. Orang tua tetap memiliki peran untuk mempertimbangkan boleh atau tidaknya anak datang ke sekolah.
"Para orang tua tetap memiliki hak penuh untuk menentukan apakah anaknya diberikan izin untuk mengikuti pembelajaran campuran atau belajar dari rumah," tuturnya.