SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan revitalisasi Monas dan kawasan sekitarnya. Revitalisasi ini tak ada kaitannya dengan penyelenggaraan Formula E.
Hal itu ditegaskan Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas Muhammad Isa Sarnuri.
Isa menjelaskan, revitalisasi Monas adalah program yang berbeda dengan penunjukannya sebagai tempat balapan Formula E.
Meskipun kini Formula E batal di Monas, namun revitalisasi pada destinasi wisata Monas tetap dilakukan Pemprov DKI.
Baca Juga:Formula E Batal di Monas karena Ada Unsur Politis? Ini Jawaban Tegas Wagub DKI
"Tidak ada hubungannya dengan Formula E. Itu hanya program revitalisasi yang saat ini terhenti sementara karena refocusing anggaran," kata Isa saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.
Isa mengungkapkan, proyek revitalisasi Monas secara keseluruhan berawal dari sayembara desain yang diselenggarakan oleh Pemprov DKI Jakarta pada akhir 2018.
Sejauh ini, revitalisasi yang sudah rampung dilakukan yakni pada sisi selatan Monas, atau berhadapan dengan Balai Kota.
"Kegiatan revitalisasi itu ada pada Dinas Citata (Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan) DKI Jakarta. Tujuannya untuk mempercantik Monas, namun sedang refocusing anggaran untuk penanganan COVID," kata Isa.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan ada beberapa faktor yang menjadi alasan Formula E batal di Monas.
Baca Juga:Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Tanah, Kades Jajang Monas Dicopot Sementara
Diantaranya karena statusnya sebagai cagar budaya (heritage) hingga ring satu.
"Seperti yang kita sering sampaikan, bahwa Monas itu kan masuk heritage, cagar budaya, ring satu jadi secara teknis banyak faktor sehingga dicari alternatif tempat lain," kata Riza.
Karena pertimbangan tersebut, izin penggunaan kawasan Monas atau Monumen Nasional sebagai lokasi venue Formula E tidak turun.
Saat ini, pihak PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku penanggung jawab Formula E menyiapkan lima venue alternatif selain Monas untuk gelaran yang rencananya dilaksanakan 2022.