Allin meminta, dengan bertambahnya jumlah orang yang terpapar usai melaksanakan PTM, maka penerapan protokol kesehatan COVID-19 di sekolah harus dievaluasi.
"Ada yang positif tutup, desinfeksi, evaluasi prokes. Bagaimana prokesnya harus konsisten dan pelacakan kontak eratnya harus dilakukan. Tracing ini harus dijadikan agenda rutin kami dengan Dindik. Jadi saya harap dari sekolah mohon kerjasama karena ini jadi agenda rutin keamanan proses PTM," paparnya.
Hingga saat ini, Dinas Kesehatan Tangsel telah melakukan screening pada pelaksanaan PTM di 564 sekolah. Di antaranya 7 PAUD, 8 TK, 259 SD, 124 SMP, 87 SMA dan 3 pesantren.
Total sample yang telah dilakukan tes PCR yakni 12.302 orang. Yakni menyasar 4.636 guru, 7.306 siswa dan 360 warga sekolah lainnya.
Baca Juga:Ribuan Lansia di Banda Aceh Telah Divaksin Covid-19 Dosis Kedua
Meski begitu, Allin mengaku, saat ini masih ada siswa yang menolak untuk dilakukan tes PCR.
"Kami ngider ke semua sekolah. Misalnya dari 10 murid yang dijadikan sampling satu yang menolak mah wajar lah. Kita juga nggak bisa maksa, kalau kayak gitu kita cari sampel lain untuk memenuhi target sampling 10 persen dari murid yang melaksanakan PTM," pungkas Kadinkes Tangsel.
Kontributor : Wivy Hikmatullah