SuaraJakarta.id - Pemprov DKI Jakarta batal menggelar operasi pasar terkait kelangkaan minyak goreng curah di pasaran. Hal ini merujuk pada instruksi Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Meski begitu, Pemprov DKI memastikan stok minyak goreng dan kebutuhan pangan lainnya tersedia di pasaran menjelang Ramadan meski tanpa menggelar operasi pasar.
"Memasuki Ramadhan dan Idul Fitri nanti kami harapkan minyak goreng dan bahan pangan lainnya tersedia," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Senin (21/3/2022).
Pemprov DKI sudah menghadirkan minyak goreng curah di pasaran dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 14.000 per liter.
Sedangkan harga minyak goreng kemasan, lanjut dia, pemerintah tidak mengaturnya namun diserahkan kepada mekanisme pasar.
Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk tetap menjaga stabilitas harga kebutuhan meski tanpa ada operasi pasar.
Direktur Utama BUMD DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo mengatakan saat ini pihaknya memiliki total stok sekitar 40 ribu liter minyak goreng curah.
Stok tersebut untuk penjualan normal, hingga paket hemat yang digabung dengan beras dan kebutuhan untuk paket bantuan sosial bagi warga yang menjalani isolasi mandiri.
"Minyak goreng curah sebanyak 40.000 liter adalah total stok, yaitu untuk penjualan normal, operasi pasar, untuk paket hemat di-bundling dengan beras dan untuk kebutuhan paket isoman bansos," katanya, Rabu (16/3).
Baca Juga:Viral Temuan 2 Ton Minyak Goreng Tumpah ke Laut, Begini Kata Satgas Pangan
Sedangkan menjelang Ramadhan, Pemprov DKI bersama BUMD bidang pangan akan mengadakan pasar murah di 92 gerai secara tetap dan kelurahan bergantian mulai Senin (21/3) hingga seminggu setelah Idul Fitri.
Adapun kebutuhan yang dijual di antaranya beras lima kilogram, telur ayam, susu UHT, gula kristal putih, daging ayam beku dan daging sapi beku.
Sebelumnya, Kemendag pada Rabu (16/3) menghentikan pelaksanaan operasi pasar di wilayah mengingat minyak goreng kemasan sudah mulai didistribusikan secara normal dengan harga sesuai mekanisme pasar. [Antara]