SuaraJakarta.id - Akhir pekan ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan pemadaman di seluruh gedung pemerintahan milik pemprov serta beberapa ikon yang ada di ibu kota.
Laangkah tersebut dilakukan lantaran ingin mengurangi emisi karbon di DKI Jakarta. Pemamadaman listrik sendiri dilakukan sesuai Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 14 Tahun 2021 yang kemudian dituangkan dalam surat edaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta.
Pemadaman listrik tersebut, rencananya dilakukan selama satu jam atau 60 menit pada Sabtu (2/6/2022).
“Terhitung mulai pukul 20.30 WIB sampai dengan pukul 21.30 WIB pada seluruh bangunan/gedung Kantor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,” demikian bunyi surat dari Dinas LH DKI Jakarta pada Kamis (30/6/2022).
Baca Juga:Jakarta Jadi Kota Paling Polusi, Kenali Bahaya dan Pencegahannya bagi Kesehatan Tubuh
Selain gedung pemerintah, tercatat ada tujuh simbol Kota Jakarta seperti Monumen Nasional (Monas) dan air mancurnya, Patung Arjuna Wiwaha serta air mancurnya. Kemudian, Bundaran Hotel lndonesia dan air mancurnya, Patung Pemuda dan air mancurnya, Patung Pahlawan, serta Patung Jenderal Sudirman.
“Beberapa gedung milik swasta, gedung komersial, pusat perbelanjaan, restoran, hotel dan apartemen telah berpartisipasi dalam pelaksanaan pemadaman lampu tersebut,” katanya.
Untuk diketahui, pemadaman listrik yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta bukan kali pertama dilakukan. Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta sempat melakukan pemadaman listrik pada 27 Maret 2021, 24 April dan 5 Juni.
Dengan pemadaman listrik tersebut, Pemprov DKI menghemat konsumsi listrik 539,21 MW, serta penghematan materiil Rp707.300.000, dan penurunan Emisi Gas Rumah Kaca sebesar 371,2 ton C02.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengimbau warga memakai masker, saat berada di luar rumah untuk mengantisipasi polusi udara yang beberapa hari terakhir menunjukkan kualitas tidak sehat.
Baca Juga:Studi: Polusi Udara Bisa Pengaruhi Gangguan Otak dan Kerusakan Saraf
"Kalaupun harus keluar rumah gunakan selalu masker karena kualitas udara di Jakarta sedang kurang bagus," kata Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto, Rabu (22/6/2022).
Tak hanya itu, Asep juga meminta warga untuk melalukan uji emisi kendaraan enam bulan sekali. Berdasarkan data laman DLH DKI, jumlah kendaraan yang sudah melakukan uji emisi selama 2022 mencapai 155 ribu kendaraan.
Selain itu, ia juga mengimbau menggunakan bahan bakar ramah lingkungan. Selama ini, sumber polusi udara di Jakarta akibat emisi bergerak dan tidak bergerak. Dia menjelaskan, emisi bergerak adalah emisi yang dikeluarkan kendaraan bermotor dan emisi tak bergerak sumbernya dari industri dan konstruksi bangunan.
Ia mengajak warga Ibu Kota untuk beralih menggunakan kendaraan umum atau transportasi massal.
"Jakarta sendiri sumber emisi terbanyak itu ada di emisi bergerak sampai 75 persen sehingga memang kami mengimbau kepada seluruh warga untuk mengurangi membawa kendaraan pribadi tetapi menggunakan transportasi umum," katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sejak 15 Juni 2022, konsentrasi PM2.5 mengalami peningkatan dan mencapai puncaknya pada level 148 mikrogram per meter kubik dengan kategori tidak sehat.
Kualitas udara Jakarta dan sekitarnya yang memburuk disebabkan oleh kombinasi antara sumber emisi dari kontributor polusi udara dan faktor meteorologi yang menyebabkan terakumulasinya konsentrasi PM2.5.
PM2.5 merupakan salah satu polutan udara dalam wujud partikel dengan ukuran yang sangat kecil, yaitu tidak lebih dari 2,5 mikrometer.