Pengamat: Majunya Prabowo sebagai Capres Secara Tak Langsung Untungkan Ganjar, Anies Mungkin Terganjal

Pangi melanjutkan, hal tersebut disebabkan basis ceruk segmen pemilih yang sama antara Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Rizki Nurmansyah
Jum'at, 26 Agustus 2022 | 07:05 WIB
Pengamat: Majunya Prabowo sebagai Capres Secara Tak Langsung Untungkan Ganjar, Anies Mungkin Terganjal
Foto kolase Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. [ANTARA]

SuaraJakarta.id - Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto telah siap maju kembali sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 mendatang. Lantas bagaimana peluangnya pada Pilpres nanti?

Terkait ini, pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menyebut majunya Prabowo justru bisa memuluskan kemenangan Ganjar Prabowo jika mencalonkan diri juga sebagai capres.

Lebih jauh, Pangi mengatakan, majunya Prabowo sebagai capres dapat menghambat ruang gerak dan mengganjal kemenangan Anies Baswedan.

"Majunya Prabowo sebagai capres secara tidak langsung sangat menguntungkan Ganjar Pranowo. Pada saat yang sama menunjukkan bahwa Anies Baswedan mungkin terganjal sebagai capres-cawapres," kata Pangi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/8/2022).

Baca Juga:Pengamat Ungkap Motivasi Prabowo Subianto Ngotot Maju di Pilpres Keempat kalinya

Menurutnya, meski Anies memiliki elektabilitas yang tinggi, namun tidak serta-merta membuatnya mulus menjadi capres. Lantaran veto players dalam politik kepartaian Indonesia.

"Misalnya Anies selalu masuk tiga besar, kluster elektabilitas 'papan atas', tidak serta-merta mulus menjadi capres, tetap saja partai politik lah yang punya veto players siapa saja capres-cawapres yang bakal mereka usung nantinya," ujarnya.

Ia kemudian menimpali, "Prabowo maju sebagai capres, itu artinya kans DNA kemenangan Anies Baswedan terganggu."

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/8/2022). (Ist)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/8/2022). (Ist)

Pangi melanjutkan, hal tersebut disebabkan basis ceruk segmen pemilih yang sama antara Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Sedangkan, katanya lagi, basis ceruk segmen pemilih Ganjar tetap tidak terbelah (straight ticket voting). Bahkan semakin solid dan bulat.

Baca Juga:Menhan Prabowo Subianto Puji Kepemimpinan Jokowi: Tidak Pernah Ada Titipan Apapun dari Beliau

"Sementara basis suara Anies dan Prabowo terbelah (split ticket voting)," ujarnya lagi.

Ia kemudian mengutip data tabulasi silang (cross tabulation) column Voxpol Center Research and Consulting pada Maret 2022 yang menunjukkan bahwa pemilih Partai Gerindra memilih Prabowo sebesar 55,9 persen. Sementara pemilih Partai Gerindra yang memilih Anies Baswedan persentasenya sebesar 44,7 persen.

"Dari data ini menunjukkan bahwa pemilih Partai Gerindra split ticket voting terbelah ke capres Anies dan capres Prabowo secara signifikan," ujar Pangi.

Majunya Prabowo, kata Pangi lagi, juga makin membatasi kans Anies untuk diusung parpol sebagai capres.

Karena kuota 20 persen parpol koalisi sebagai syarat ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold).

"Tentu ini menyulitkan secara matematika politik, tidak mudah bagi Anies yang bukan kader parpol dan tidak punya partai. Dengan demikian, majunya Prabowo sebagai capres tentu saja semakin menutup ruang Anies untuk mendapatkan boarding pass dari partai politik," katanya lagi.

Anies Baswedan dan Prabowo Subianto di kediaman Prabowo, Kertanegara, Jakarta, Rabu (19/4).
Anies Baswedan dan Prabowo Subianto di kediaman Prabowo, Kertanegara, Jakarta, Rabu (19/4).

Oleh karenanya, ia menilai majunya Prabowo sebagai Capres 2024 sama saja memberi jalan atau karpet merah kepada Ganjar, agar bisa menang dengan mulus pada Pilpres 2024.

"Bagaimana cara menganjal kemenangan Anies dan bagaimana memuluskan jalan Ganjar menjadi presiden, 'kausalitas' kunci penentunya terkait maju atau tidak Prabowo sebagai capres nantinya," ujarnya lagi.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto menjawab desakan seluruh kader Gerindra yang meminta dirinya maju kembali sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.

"Dengan demikian, dengan mengucap Bismillah, setelah saya mempelajari dan mendengarkan dengan seksama, sikap setiap DPD dan setiap sayap partai, yang mengharapkan saya untuk menerima pencalonan sebagai presiden RI 2024, dengan ini saya menyatakan bahwa dengan penuh rasa tanggung jawab saya menerima permohonan Saudara untuk dicalonkan sebagai calon presiden RI," kata Prabowo Subianto dalam sambutannya di SICC, Sentul, Jawa Barat, Jumat (12/8).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini