Normalisasi Ciliwung Terancam Gagal? Warga Tolak Pembebasan Lahan

Pemprov DKI Garap Normalisasi Ciliwung di Tiga Wilayah, Terkendala Warga Tak Mau Digusur

Chandra Iswinarno | Fakhri Fuadi Muflih
Senin, 10 Maret 2025 | 15:51 WIB
Normalisasi Ciliwung Terancam Gagal? Warga Tolak Pembebasan Lahan
Ilustrasi normalisasi Ciliwung. [Antara]

Ia mencontohkan seperti Kali Pesanggrahan di Jakarta Barat dan Kali Sunter segmen Pompa Pulomas di Jakarta Utara.

Sheet pile ini berfungsi untuk mencegah tanah longsor di sekitar sungai.

"Sheet pile yang telah dibangun seperti di Kali Pesanggrahan, Jakarta Barat, dan Kali Sunter segmen Pompa Pulomas, Jakarta Utara," katanya.

Warga melintas di samping Sungai Ciliwung, Jakarta. Normalisasi Ciliwung terus dilakukan Pemprov Jakarta untuk mengantisipasi banjir. [Suara.com]
Warga melintas di samping Sungai Ciliwung, Jakarta. Normalisasi Ciliwung terus dilakukan Pemprov Jakarta untuk mengantisipasi banjir. [Suara.com]

Kebijakan Naturalisasi Sungai

Baca Juga:Pemrov DKI Diminta Optimalisasi Waduk Seiring Normalisasi Kali untuk Mencegah Banjir

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jakarta Pramono Anung ingin melanjutkan kebijakan naturalisasi sungai yang sempat dilakukan Gubernur DKI periode 2017-2022, Anies Baswedan.

Namun, ia mengaku bakal melakukan sejumlah perbaikan dari yang dikerjakan dulu.

Menurutnya saat ini, pihaknya sedang fokus pada pengerjaan normalisasi sungai karena sudah menjadi program dari pemerintah pusat.

Namun, ia mengakui terdapat beberapa kebijakan baik yang bisa diambil dari naturalisasi.

"Jadi kami yang paling utama tetap akan melakukan apa yang sudah menjadi planing pemerintah sebelumnya terutama dari pemerintah pusat mengenai normalisasi," ujar Pramono kepada wartawan, Minggu (9/3/2025).

Baca Juga:Proyek Normalisasi Kali Ciliwung, Pemerintah Klaim Sebagian Warga Terdampak Telah Terima Kompensasi

"Tetapi apa hal yang baik dari naturalisasi yang dilakukan dalam eranya pak anies juga kami lalukan," lanjutnya.

Pramono mencontohkan bahwa salah satu kebijakan yang akan diadopsi, yakni pembuatan sumur resapan.

Ia berencana mengerjakannya di sejumlah saluran air agar tak menganggu perjalanan warga.

"Tetapi naturalisasi dilakukan di selokan-selokan, dibuat sumur resapan, di situ. Sehingga dengan demikian tidak mengganggu aktifitas warga yang apa jalan dan sebagainya," katanya.

Pengerjaan normalisasi ini disebutnya akan beriringan dengan proyek normalisasi.

Ia meyakini solusi utama menanggulangi banjir adalah dengan melakukan pembenahan pada Sungai Ciliwung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini