SuaraJakarta.id - Cici Sukaesih, salah seorang pengguna KRL Commuter Line tujuan Tigaraksa-Tanah Abang, memiliki banyak pengalaman yang dirasakan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Sejak awal diterapkan PSBB, kemudian PSBB Transisi hingga kini PSBB total yang diberlakukan Pemprov DKI Jakarta, Cici rutin menggunakan jasa KRL.
Saban hari bolak-balik dengan rute Tigaraksa-Tanah Abang, ibu dua anak ini mengaku masih banyak orang yang kurang tepat dalam pemakaian masker saat di dalam kereta.
"Dari awal PSBB sampai sekarang masih ada saja orang yang makai masker hanya di mulut doang," ujar Cici ditemui di Stasiun Tigaraksa, Senin (14/9/2020).
Baca Juga:Hari Pertama PSBB Total, Jumlah Penumpang KRL Jabodetabek Turun Tipis
"Sering banget melihat mereka langsung ditegur sama petugas," ujar Cici ditemui di Stasiun Tigaraksa, Senin (14/9/2020).
Cici melihat kondisi tersebut tidak hanya terhadap penumpang yang menuju Tanah Abang, Jakarta, melainkan sebaliknya juga penumpang yang menuju Tigaraksa.
Padahal, Cici menceritakan, sempat mengamati penumpang tersebut memakai masker menutupi hidung sebelum naik ke dalam kereta.
"Kalau saya lihat saat dia menunggu kereta datang maskernya nutupin hidung. Tapi ketika di dalam karena cukup ramai dia turunkan maskernya," ungkapnya.
"Yang seperti itu dia enggak ke bagian tempat duduk. Selama PSBB, tempat duduk dibatasi hanya empat orang. Selebihnya berdiri. Nah yang berdiri ini mungkin gerah maskernya sedikit dibuka," lanjutnya.
Baca Juga:Catat! Ini Aturan di KRL Saat PSBB Total di Jakarta
Duduk di Lantai
Cici menyebut, petugas keamanan di dalam KRL sering bolak-balik setiap gerbong untuk mengecek penumpang yang abai terhadap protokol kesehatan.
"Selain masker yang hanya di mulut saja, ada juga remaja karena enggak kebagian tempat duduk mereka duduk di lantai dekat pintu keluar-masuk," paparnya.
"Mereka pasti enggak lama duduk kayak gitu karena petugas langsung melihat dan menegur. Duduk di lantai saja gak boleh, ini duduknya dempetan," sebutnya.
Peristiwa-peristiwa tersebut tak luput ditemui wanita yang berusia 35 tahun itu setiap jam siang hari.
"Saya naik kereta ke Tigaraksa itu jam 10 atau 11 siang karena mau nengok rumah. Sering melihat hal itu di jam tersebut," ucapnya.
"Sementara kalau pulang dari Tigaraksa menuju Tanah Abang itu malam hari. Kalau malam penumpang sepi tidak ada yang berdiri, tapi mereka pada pakai masker yang benar," imbuhnya.
Selalu Ramai
Bukan hanya Cici, Toyib Abdillah pengguna KRL Tigaraksa - Tanah Abang juga sering menemui orang yang masih abai terhadap protokol kesehatan.
"Kalau orang yang masih abai enggak pakai masker ada saja. Saya kan naik kereta selalu pagi itu banyak orang yang ditegur petugas karena maskernya ditaruh di kantong," paparnya.
Setelah mendapatkan teguran petugas, bapak empat anak ini mengatakan, orang tersebut langsung mengenakan maskernya.
"Kalau sudah ditegur petugas pasti terus dipakai sampai dia turun. Biasanya saya sering lihat yang seperti itu yang tidur," paparnya.
"Jadi dia dapat tempat duduk mungkin saat masuk kereta dilepas maskernya, lalu kemudian dia dapat duduk tidur. Itu langsung ditegur sama petugas," sebutnya.
Toyib menyebut, pengguna KRL menuju Tanah Abang dari Tigaraksa pasti selalu ramai meski dalam kondisi PSBB.
"Pasti ramai di dalam kereta karena kebanyakan di sini mayoritas bekerja di Jakarta. Kalau arah yang ke Rangkas sepi," imbuhnya.
"Jam 5 sore hingga jam 7 malam jam orang balik kerja juga ramai dari Tanah Abang ke Tigaraksa. Saya saja terkadang enggak kebagian tempat duduk," paparnya.
Kendati demikian, Toyib mengakui selalu mengenakan masker baik saat menunggu kereta maupun didalam kereta.
"Saya selalu pakai masker. Meskipun di dalam kereta dalam keadaan berdiri pun selalu pakai. Soalnya kalau ditegur petugas itu jadi pusat perhatian penumpang lain," tutupnya.
Penumpang Jakarta
Pantauan SuaraJakarta.id, hingga siang di Stasiun Tigaraksa, tidak ada antrean yang mengular. Mayoritas penumpang bertujuan ke stasiun Tanah Abang, Jakarta.
Hanya beberapa orang saja yang terhitung berangkat menuju Maja hingga Rangkasbitung. Selain itu protokol kesehatan saat masuk ke stasiun juga diterapkan.
Penumpang yang sudah membeli tiket harian langsung dilakukan pengecekan suhu tubuh hingga pengecekan masker sebelum masuk ke area peron kereta api.
Kontributor : Ridsha Vimanda Nasution