Jakarta Waspada Banjir, Pemprov DKI Prioritaskan Pengerukan Waduk Ria Rio

Pengerukan waduk Ria Rio menjadi prioritas bagi Pemprov DKI untuk mengantisipasi bencana banjir

Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Selasa, 22 September 2020 | 07:36 WIB
Jakarta Waspada Banjir, Pemprov DKI Prioritaskan Pengerukan Waduk Ria Rio
Petugas Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta Bidang Aliran Timur mengeruk endapan lumpur di Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta, Kamis (14/9).

SuaraJakarta.id - DKI Jakarta mulai dihantui bahaya banjir karena sudah masuk musim hujan. Pemprov DKI Jakarta mencoba mengantisipasinya dengan melakukan pengerukan waduk.

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan, salah satu waduk yang baru gencar dikeruk adalah Ria Rio, Jakarta Timur. Menurutnya lokasi ini merupakan salah satu tempat yang menjadi prioritas untuk bisa menampung air demi mencegah banjir.

Pengerukan Waduk Ria Rio ini merupakan bagian dari program gerebek lumpur yang dilakukan pihaknya belakangan ini. Demi mengeruk waduk ini, dikerahkan 15 ekskavator terapung atau bekhoe.

Target pengerukan sendiri adalah sekitar 7 meter dari kedalaman sekarang. Ia menyebut saat ini waduk tersebut nantinya bisa menampung 170 meter kubik air.

Baca Juga:Pintu Air Angke Hulu Siaga 2, Sejumlah Wilayah Jakarta Waspada Banjir

"Untuk di Ria Rio ini kita turunkan 15 unit bekhoe karena di sebagian wilayah sudah ada yang selesai, jadi alatnya kita tarik kesini. Rencana nya kita akan keruk hingga kedalaman 6 sampai 7 meter," ujar Juaini kepada wartawan, Selasa (22/9/2020).

Waduk ini, kata Juaini, memiliki target bisa menjadi resapan air untuk daerah Pulo Mas. Diperkirakan pengerukannya akan rampung pada akhir tahun 2020.

"Catchment area yang dilayani waduk Ria Rio ini adalah sekitaran pulo mas. Target dari kegiatan pengerukan di wilayah DKI Jakarta ini kita targetkan selesai bulan Desember," katanya.

Pengerukan waduk sendiri dilakukan di berbagai lokasi di lima wilayah kota administrasi. Meski di tengah situasi pandemi corona, program ini disebutnya harus terus berjalan disertai protokol kesehatan.

"Sesuai arahan Pak Gubernur, meskipun Covid-19 sangat mengkhawatirkan, tapi pengerukan waduk, kali dan sungai harus tetap diprioritaskan. Saat ini di 5 wilayah sedang dilakukan pengerukan tapi tetap dengan protokol kesehatan. Mulai dari pengerukan saluran mikro, makro, PHB, kali-kali dan juga waduk," pungkasnya.

Baca Juga:Diguyur Hujan Deras, Banjir Landa Kawasan Citraland Jakarta Barat

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta melakukan pengerukan terhadap 13 sungai ibu kota yang memiliki endapan lumpur. Anggaran Rp 400 miliar pun dihabiskan demi menjalankan proyek ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini