Survei: 70,7 Persen Yakin Vaksin Merah Putih Dapat Akhiri Pandemi Covid-19

Survei dilakukan pada 8-10 Oktober 2020 kepada 803 responden yang merupakan pekerja/karyawan kantor di DKI Jakarta.

Rizki Nurmansyah
Jum'at, 16 Oktober 2020 | 18:54 WIB
Survei: 70,7 Persen Yakin Vaksin Merah Putih Dapat Akhiri Pandemi Covid-19
Peneliti meriset pembuatan vaksin Merah Putih di salah satu laboratorium PT Bio Farma (Persero), Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

SuaraJakarta.id - Sebanyak 70,7 persen responden menyatakan optimism vaksin Merah Putih akan menyelesaikan pandemic Covid-19 di Indonesia.

Hal ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei KedaiKOPI (Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia).

Pihak KedaiKOPI sejumlah melakukan survei terhadap pekerja di DKI Jakarta terkait tingkat optimisme terhadap Vaksin Merah Putih yang kini sedang dikembangkan pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi.

“Tingkat optimisme yang tinggi menunjukkan apresiasi publik terhadap pemerintah yang sedang mengembangkan Vaksin Merah Putih, serta merupakan representasi harapan masyarakat bahwa Vaksin ini dapat menyelesaikan pandemi Covid-19,” ungkap Manajer Riset Lembaga Survei KedaiKOPI, Justito Adiprasetio, dikutip dari Ayo Jakarta—jaringan Suara.com—Jumat (16/10/2020).

Baca Juga:Maruf Amin: Vaksin Covid-19 Belum Halal Boleh Digunakan, Tapi...

Dalam survei ini juga mengungkap bahwa ada kenaikan persepsi ancaman Covid-19 di mata publik dibandingkan dengan 6 bulan lalu.

Hal tersebut dapat terlihat dari 64,7 persen responden yang menjawab bahwa Covid-19 sebagai sebuah ancaman.

Hal itu berbanding lurus dengan sedikitnya jumlah responden yang percaya bahwa orang Indonesia kebal terhadap Covid-19 yaitu sebesar 26,5%.

Penelitian vaksin Covid-19 di China. [Douglas Magno/AFP]
Penelitian vaksin Covid-19 di China. [Douglas Magno/AFP]

Jumlah tersebut menurun 5,3% dari survei sebelumnya yang dilakukan pada awal September 2020 lalu.

“Meningkatnya persepsi ancaman Covid-19 dan semakin menurunnya tingkat kepercayaan bahwa orang Indonesia kebal terhadap Covid-19 merupakan sebuah penanda bahwa tingkat kesadaran publik akan bahaya dari virus itu meningkat,” ujar Justito.

Baca Juga:Mengapa Indonesia Beli Vaksin COVID-19 yang Belum Terbukti Manjur?

Tingkat kesadaran yang tinggi juga berdampak pada perilaku yang ditunjukkan publik selama pandemi Covid-19 ini.

Hal tersebut dapat terlihat dari seberapa sering publik melakukan tindakan pencegahan Covid-19 dalam seminggu dengan skor 0 untuk tidak pernah dan nilai 7 untuk melakukannya setiap hari.

Penggunaan masker ketika keluar rumah, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak mendapatkan nilai tertinggi dengan nilai masing-masing 6,5; 6,4; dan 6,0.

Sementara itu, penggunaan hand sanitizer mendapatkan skor 5,8, konsumsi multi-vitamin sebanyak 4,5, dan penyemprotan disinfektan sebanyak skor 3,6.

Survei ini juga memperlihatkan terbaginya persepsi responden terhadap efektivitas dari pelaksanaan PSBB kedua oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Beberapa pekerja kantoran berjalan bersama usai jam kantor di Kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (8/6). [Suara.com/Alfian Winanto]
Beberapa pekerja kantoran berjalan bersama usai jam kantor di Kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, dalam masa PSBB Jakarta, Senin (8/6). [Suara.com/Alfian Winanto]

Sebanyak 49,8% menyatakan PSBB kedua ini efektif, berbanding tipis dengan yang menyatakan bahwa PSBB kedua ini tidak efektif sebanyak 48,7%.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini