SuaraJakarta.id - PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) berencana memasang CCTV pengidentifikasi wajah. Ini sebagai upaya mengantisipasi pelecehan seksual di bus.
Direktur Operasional dan Keselamatan PT TransJakarta, Yoga Adiwinarto mengatakan, peningkatan kualitas CCTV dari yang ada saat ini perlu dilakukan.
Sebab, lanjut dia, ada kendala dalam mengidentifikasi wajah pelaku pelecehan seksual di TransJakarta.
Dengan jumlah CCTV yang telah memadai, pihak TransJakarta kesulitan dalam menentukan pelaku kejahatan seksual. Terlebih di tengah pandemi Covid-19 saat semua orang memakai masker.
Baca Juga:Cegah Pelecehan Seksual, Pemprov DKI Dirikan 23 Pos SAPA di 23 Halte Transjakarta
Selama ini, melalui CCTV bisa diketahui tindakan-tindakan kejahatan yang terjadi dan bisa dijadikan bukti. Namun terkendala ketika harus mengidentifikasi wajah pelakunya.
"Siapa orang tersebut? Karena itu ke depan kami akan tingkatkan," kata Yoga di Halte TransJakarta Harmoni, Jakarta, Jumat (5/8/2022).
Untuk peningkatan kualitas CCTV, Yoga mengatakan, dilakukan secara bertahap di beberapa halte TransJakarta.
"Jadi nanti di beberapa halte akan mulai dipasang itu. Sebenarnya, halte-halte kami dan juga di bus itu sudah tidak ada lagi 'blindspot' yang semua area itu pasti ketahuan dari CCTV," katanya.
Langkah ini lebih ke arah peningkatan (upgrade) teknologi sehingga bisa langsung mengidentifikasi pelaku.
Baca Juga:Senggolan dengan TransJakarta, Pemotor Tewas di Tempat di Jakbar, Ini Kronologinya
"Itu yang sedang kami tingkatkan," katanya.
Dengan teknologi tersebut, Yoga mengharapkan pihaknya bisa cepat mengidentifikasi serta meringkus pelaku kejahatan seksual yang berkeliaran dan menggunakan masker.
"Jadi sekarang itu teknologi sudah sangat canggih. Orang pakai masker yang penting facial feature-nya itu nanti bisa kelihatan. Hal itu bisa lebih cepat lagi jika disertai dengan laporan waktunya. Dan nomor lambung busnya," tuturnya.