Dengan gerakan anti hoaks di pemilu 2024, diharapkan terjadi pemilu yang aman dan lancar, sehingga dapat melahirkan pemimpin hebat yang berkualitas, amanah serta dapat menjadikan Indonesia lebih maju lagi, baik secara pemikiran, ekonomi ataupun hal-hal lainnya.
Milenial Surabaya Deklarasi Anti Hoaks Pemilu 2024
Di Surabaya, Jawa Timur, pelajar yang merupakan gen z atau generasi milenial melakukan Deklarasi Anti Hoaks Pemilu 2024.
Sekolah Keberbakatan Muhammadiyah Boarding Area Sport Art and Sains SMA Muhammadiyah 10 Surabaya (SMAMX) menggelar pelantikan Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) dan Hizbul Wathan (HW) periode 2023-2024 di BG Junction, Surabaya.
Baca Juga:Rekrut PPK dan PPS untuk Pemilu 2024, KPU Tambah Persyaratan Soal Tekanan Gula Darah dan Kolesterol
Selain pelantikan PR IPM dan HW SMAMX, juga dilaksanakan Deklarasi Pemilu Anti Hoaks dan Ujaran Kebencian untuk Pemilih Pemula, dengan mendatangkan Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) Riandy Prawita. Kegiatan tersebut dihadiri pula oleh Direktur MBA Spartans Ir Sudarusman, perwakilan wali murid, serta siswa undangan dari sekolah negeri maupun swasta lainnya.
Waka Kesiswaan SMA Muhammadiyah 10 Surabaya, Alfianur Rizal RRA MPd menjelaskan, dalam kegiatan ini dilaksanakan juga orasi ilmiah dari Ketua Umum PP IPM yang membahas tentang pemilu damai, anti hoaks dan ujaran kebencian untuk pemilih pemula yakni pelajar.
"Tujuan deklarasi tersebut adalah memberikan wawasan kepada pemilih pemula utamanya para pelajar diruang lingkup SMAMX untuk turut menyemarakkan pesta demokrasi di tahun 2024, terutama di pemilihan presiden," terangnya, seperti dikutip dari laman web kominfo Provinsi Jatim, Selasa (5/12/2023).
Sekretaris MPK SDI PDM Surabaya melanjutkan, dengan deklarasi tersebut, para pelajar diharapkan mendapatkan wawasan untuk mengikuti pesta demokrasi dengan iklim yang sejuk, tidak mudah terpancing dengan isu-isu hoaks serta ujaran kebencian apalagi pelajar sangat dekat dengan media sosial (medsos) sehingga akan lebih berhati-hati dalam memilih informasi.
"Para pelajar yang merupakan pemilih pemula merupakan salah satu jumlah pemilih yang cukup banyak dalam pemilu 2024, sehingga sangat penting bagi kami untuk mengedukasi kepada para siswa agar lebih berhati-hati dalam menikmati informasi yang ada di medsos, dan juga bagaimana mempersiapkan pelajar-pelajar di Indonesia emas tahun 2045 karena merekalah yang akan menjadi pemimpin," tuturnya.
Baca Juga:Dilantik Jadi Gubernur Pengganti Anies, Mendagri Tito Minta Heru Dukung Proses Pemilu 2024
Alfi berharap, setiap pelajar kedepannya akan lebih cermat dan lebih cerdas memilih informasi tentang isu-isu pemilu sehingga tidak mudah terpancing atau terprovokasi berita-berita yang belum tentu kebenarannya.
"Dengan orasi ilmiah dari Ketua Umum PP IPM, pelajar supaya lebih obyektif dalam memilih pemimpin, tidak berdasar pada berita-berita yang tidak mudah dipercaya, jadi akan lebih selektif untuk memilih pemimpin di tahun 2024 terutama untuk pemilih pemula", tandasnya.